PROFIL
KH.
Imaduddin Utsman Al Bantani
Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah
KH. Imaduddin Utsman Al Bantani lahir di Kampung Cempaka Desa Kresek Kabupaten Tangerang-Banten. Pada
umur limabelas tahun dikirim ke Pesantren Ashabul Maimanah Sampang Tirtayasa
Serang asuhan Syekh Muhammad Syanwani bin Abdul Aziz dan adik serta dua orang
menantunya yaitu KH. Marqawi dan KH. Suhaimi. Setelah tiga tahun ia kemudian
mesantren ke Pandeglang yaitu ke Pesantren Riyadul Alfiyah Kadukaweng asuhan
Syekh Mama Sanja. Setelah menamatkan beberapa kali kitab Alfiyah kembali lagi
ke Pesantren Ashabul Maimanah beberapa bulan.
Setelah
itu ia berguru kepada Syekh Mufti bin Asnawi untuk menimba ilmu di pesantren
Cakung srewu selama dua tahun. Kemudian melanjutkan ke Pesantren Ath-Thohiriyah
kaloran serang di bawah asuhan syekh Hashuri bin Thahir selama empat tahun.
Dari keempat pesantren di Banten inilah beliau mengkaji berbagai macam fann ilmu agama Islam. selain itu ia mengkaji kitab-kitab khusus dalam fann tertentu diberbagai pesantren di Banten dan daerah lainnya.
KARANGAN-KARANGAN
Ia menulis beberapa kitab dan buku. Pertama
ia mengarang kitab Asy-Syauqah fi Risalat al-shorfiyyah yang menerangkan
tentang ilmu shorof. Kedua kitab tuhfatuttolibin fi Matholibil Mubtadiin yang
menerangkan tentang masalah-masalah fiqhiyyah. Keduanya dalam bahasa Arab di
karang ketika masih mesantren di kaloran serang. Ketiga ia mengarang kitab
Tuhfatunnadzirin fil Mantiq, kitab syarah dalam bahasa Jawa ini mensyarahi
kitab As-Sulam Al-munawraq yang menerangkan tentang ilmu mantiq.
Keempat ia menulis kitab Syarhu Matnil Awamil, dalam bahasa Arab mensyarahi kitab Al-Awamil karangan syekh Abdul Qahir Al-Jurjani . kelima ia menulis kitab At-Ta’aruf fi Ilmittasawwuf dalam bahasa Arab menerangkan tentang ilmu tasawuf yang berkaitan dengan toriqah santri untuk mencapai derajat ulama solihin. ia juga menulis kitab Fathul Gafur fi abyatil Buhur, menerangkan tentang wazan-wazan syair arab. Kemudian ia mengarang kitab Al-Burhan fi Tajwidil Qur’an dalam bahasa Arab menerangkan tentang qoidah tajwid menurut riwayat hafash ra. kemudian ia mengarang kitab Al Muhimmah Syarah Al Baiquniyah, Al Syarh Al Maimun Syarah kitab Al Jauhar Al Maknun, Al Ibanah Syarah Matan Rahbiyah, Al Jalaliyah fi Al Qowaid Al Fiqhiyyah, Talkhisul husul syarah nadzam al waraqot, Al Anwar Al Bantaniyah yang menerangkan perbedaan pendapat dalam bidang nahwu antara ulama kufah dan ulama bashrah, Al Fikroh Al Nahdiyyah sebagai kitab yang berisi dalil dalil ahlussunnah wal jama'ah al nahdliyyah, kitab Nihayatul Maqsud syarah kitab matan Nadzam Maqshud, Al Fathul Munir syarh nadzam Al Tafsir karya Al Zamzami.
kiai imaduddin waktu mondok di ponpes ashabul maimanah tahun 90-91 an di pondok gedong ya?..
BalasHapuskalau gak salah ya kang
BalasHapusBiografi Kyai muda yang pecinta ilmu dan dzikir...
BalasHapuswww.pesantrenkaliwungu.blogspot.com
www.talimulquranalasror.blogspot.com
amiin
Hapuspak kyai, apakah punya informasi tentang tokoh yg bernama pangeran gulageseng dalam sejarah kesultanan banten, terma kasih ya pak, nur ichsan jagalawang
BalasHapusmaaf akh, ana belum punya data pangeran gulageseng
HapusAssalaamu'alaikum pak kiyai.
BalasHapusSaya lg nyari ponpes buat anak pertama saya nanti stlh lulus SD,saat ini msh kelas 5 SD. Slth lulus SD akan sy masukkan ke pesantren yg ada sekolahnya juga. Saya ingin anak belajar sekolah formal juga belajar agama termasuk baca tulis kitab kuning, juga yg ada pelajaran silatnya juga. Sepertinya disini sesuai yg saya cari. Bisakah nanti pak Kiyai bantu supaya anak saya bisa betah tinggal sendiri dipesantren tanpa ada teman dari kampungnya? soalnya anak sy tsb sangat pendiam dan pemalu,dan blm pernah sekalipun mau tidur/nginap dirumah teman/sodara,dll, selalu mau dekat sma ortu. Orangnya sih alhamdulillah cukup cerdas,selalu ranking 1 disekolah. Terimakasih...wass wr.wb
Assalaamu'alaikum Wr.Wb
BalasHapusSaya tertarik ingin menitipkan anak pertama saya tahun depan saat sudah lulus SD untuk belajar ngaji dan sekolah di pesantren ini. Namun saya terutama ibunya anak tsb masih merasa khawatir karena anak kami tsb belum terbiasa hidup jauh dari orangtuanya.Umurnya tahun depan 12 tahun. Saya mau masukkan dia ke pesantren ini tapi dari kampung saya tidak ada temannya yang menemani. Bisakah pak kiyai membantu dengan doa atau syareat atau cara apa saja agar anak saya tersebut bisa betah mesantren sendiri walau tidak ada teman dari kampungnya? Mohon jawabannya. terimakasih. Wassalaamu'alaikum.WR.WB
Muhammad Sulaiman @Panongan-Tangerang
Assalamualaikum,
BalasHapuspak kiyai, terimakasih sudah menulis riawat singkat ayahanda saya, KH Tubagus HAshuri Thohir. saya merasa terharu sekaligus malu sebab saya yang anaknya saja tidak mengerti sejarah dan silsilah ayah saya.
saya sekarang bersama nanang haroni kerja satu kantor
salam,
Tb. Erif