MENGENAL
KETURUNAN SULTAN BANTEN
Oleh:
Imaduddin Utsman
Keturunan sultan Banten adalah
mereka yang silsilahnya bertemu di Sultan Banten pertama yakni Sultan Maulana
Hasanuddin. Sultan Maulana Hasanuddin adalah putra Sunan Gunung Jati, salah
seorang wali songo. Sunan Gunung Jati adalah keturunan Nabi Muhammad Saw
melalui jalur Adzomat Khan. Dengan demikian keturunan sultan Banten adalah
keturunan Rasulullah Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw adalah
keturunan Nabi Ibrohim as. Maka keturunan sultan Banten termaksud di dalam
do’a-do’a Nabi Ibrohim dalam al-Qur’an untuk para keturunannya. Namun Nabi
Ibrohim pun menyadari bahwa mungkin saja ada dari keturunannya yang keluar dari
jalur tariqahnya. Maka Nabi Ibrohim berkata “Maka yang mengikuti (jalanku yakni
agama islam) maka ia termasuk (keturunan) ku, dan barang siapa yang bermaksiat
(tidak mengikuti) jalanku maka sesungguhnya Engkau maha pengampun”.
Begitu juga kisah Nabi Nuh as.
Ketika salah seorang anaknya ingkar terhadap ajaran Nuh as untuk menyembah
Allah Swt., maka Allah mengatakan kepada Nabi Nuh as, bahwa “Dia (kan’an, anak
kandungmu) tidak termasuk keluargamau, karena dia beramal yang tidak patut
(solih)”.
Maka yang dimaksud keturunan
sultan Banten, bukanlah sekedar memiliki hubungan titisan darah dari Sultan
Maulana Hasanuddin, tetapi dia juga harus istiqomah terhadap jalan yang
ditempuh oleh Sultan Maulana Hasanuddin yaitu jiwa perjuangan untuk menegakan
Agama Islam di muka bumi ini.
CIRI-CIRI FISIK KETURUNAN
SULTAN BANTEN
Ciri-ciri fisik keturunan Sultan
Maulana Hasanuddin bisa dikenali jika keturunan itu konsisten menikahkan
anaknya dengan yang masih segaris darah. Dan yang demikian itu sangatlah kecil
kemungkinannya. Dalam diri Sultan Maulana Hasanuddin sendiri mengalir darah
arab, india ,Cina
dan Sunda. Darah Arab menitis dari Rasulullah saw. Darah India menitis dari isteri Adzomat Khan yang asli
orang India .
Dan darah sunda menitis dari ibunya yaitu Nyai Ratu Kawung Anten, juga dari
ibunda Sunan Gunung Jati sendiri yaitu Nyai rara Santang putri Prabu Siliwangi.
Namun dari ciri-ciri yang sulit
ditemukan dari segi fisik tersebut umumnya keturunan sultan Maulana hasanuddin
berperawakan sedang dan relative tidak jangkung dan berkulit bersih. Kalaupun
ada yang agak jangkung atau hitam, mungkin mengambil garis darah lain dari urutan
keturunananya ke atas.
Ciri lainnya adalah berpenampilan
sederhana tapi berwibawa. Para sultan banten
dengan segala kekayaan kesultanannya adalah para ulama dan pertapa yang tidak
terlalu menonjolkan kemewahan. Ia duduk bersama rakyat jelata tak nampak
perbedaan mencolok di antara mereka, namun ketika duduk bersama para tamu
kesultanan maka nampaklah kemuliaannya.
Sebagian orang ada yang
mengatakan bahwa para keturunan sultan Banten mempunyai cirri khusus berupa
tanda hitam menyerupai tahi lalat yang berbentuk seperti segitiga di tubuh
mereka, namun ini akan sulit dibuktikan karena umumnya kita akan sulit untuk
mengetahui bagian tertentu dari tubuh mereka karena kebanyakan dari mereka
adalah orang-orang yang setia menjaga aurat.
CIRI-CIRI UMUM KETURUNAN
SULTAN BANTEN
Ciri yang paling menonjol adalah
trah agama yang kuat. Keturunan sultan Banten adalah keturunan para penyebar
agama Islam. Maka kemudian jiwa yang diwariskan kepada para keturunannya adalah
jiwa keislaman yang kuat. Rajin beribadah adalah ciri paling bisa dibaca.
Kemudian kefasihan lisan ketika membaca al-Qur’an juga dapat menjadi ciri
khusus, karena lidah mereka juga ada lidah arabnya.
Bila mereka berbicara dengan
orang lain, maka sedikit sekali mereka mau menatap lawan bicaranya. Ini juga
adalah ciri-ciri yang di miliki Rasulullah saw. Mereka menyadari kekuatan
tatapannya, ini akan membuat lawan
bicara akan merasa canggung bila terus ditatap oleh para keturunan sultan yang
memiliki titisan kekuatan. Hal yang demikian juga dikarenakan secara naluri
para penda’I, mereka ingin menempatkan semua orang dalam hati mereka sebagai
orang yang baik. Ketika mereka terlalu lama menatap mata orang lain, maka
mereka akan mengetahui kwalitas manusia dari sorot matanya, dan ini akan
membuat orang lain itu rendah di hadapan mereka. Dan para keturunan Sultan
Banten sangat menghindari perasaan merendahkan orang.
Ciri-ciri lain keturunan sultan
Banten adalah memiliki rasa malu yang kuat. Rasa malu inilah yang membalut
akhlak mereka sehingga tidak berbuat hal-hal yang gegabah terhadap orang lain.
Tindak tanduk mereka dikontrol oleh rasa malu yang kuat. Rasa malu ini kemudian
disaat tertentu bisa menjadi himyah atau rasa gengsi yang bisa ditafsiri orang
lain sebagai rasa angkuh.
mereka juga humoris disaat-saat
tertentu, terutama kepada sahabat-sahabat dekat. Bahkan orang yang tidak
mengenal mereka bisa menganggap mereka orang yang tidak terhormat bila para
keturunan sultan sedang berbicara dengan sahabat-sahabat mereka. Karena rasa
kedekatan hati mereka dengan sahabatnya akan menghilangkan segala sekat
penghalang di antara mereka. Mereka adalah orang-orang yang berhati tulus dan
setia dengan para sahabat. Demi sahabat mereka rela untuk berkorban apa saja,
bahkan mereka akan membela sahabatnya yang terdzolimi walau harus dengan
taruhan nyawa mereka.
Nada bicara mereka juga
bergelora, bersemangat, tulus, to the ponit dan apa adanya, tidak dibuat-buat dan
hampir tanpa basa-basi. Ketika mereka berbicara dengan orang yang dihormati
maka mereka akan sedikit berbicara, jika terpaksa bicara, maka mereka akan
bicara dengan sopan sekali.
TUGAS KEHIDUPAN PARA KETURUNAN SULTAN BANTEN
Dalam memilih menantu, hendaklah mengedepankan yang ada kaitan nasab dengan keturunan yang sama atau yang segaris darah dari sultan Banten, atau paling tidak yang diketahui kesalehan keluarganya yang dapat ditengarai dengan menutup aurat, memakai hijab/jilbab, rajin solat lima waktu dan puasa ramadlan.
Setiap generasi harus menyadari
bahwa menjaga Islam dan kemuliaanya adalah pilihan Allah kepada para keturunan sultan
Banten, untuk selalu dijaga, dipelihara, diperluas dan dilindungi dengan
segenap daya dan upaya, dengan taruhan apapun termasuk nyawa. Apapun tugas
kehidupan yang diemban, sebagai apapun kedudukannya dimasyarakat, tetapi jiwa
keislaman itu harus tetap melekat dihati. Niyat kehidupan setiap keturunan
sultan Banten haruslah untuk kemuliaan islam. Lain tidak. Titik.
PROFESI YANG IDEAL UNTUK PARA KETURUNAN SULTAN BANTEN
Sebenarnya manusia tidak dilihat
dari apa kedudukannya tapi dilihat dari ketakwaannya. Tetapi setiap manusia
memiliki kecendrungan yang berbeda-beda dalam mengarungi kehidupannya.
Keturunan sultan Banten bukanlah orang-orang yang teruji di atas dunia, yang telah teruji baik dalam menjalani
kehidupan adalah para leluhurnya. Tapi hendaknya para leluhur itu menjadi spion
untuk menjadi barometer ia menjalani kehidupan, minimal kita mampu berbuat
sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain.
Profesi yang ideal bagi keturunan
sultan Banten adalah menjadi para ulama dan kiayi, karena di masa yang seperti
sekarang ini, ketika hukum-hukum Allah tidak dijadikan landasan utama kehidupan
masyarakat oleh negara, maka bingkai kesultanan dulu yang tujuan utamanya
adalah menyebarkan Islam, bisa dilakukan dengan membuka lembaga pendidikan yang
berkarakter islami seperti pondok pesantren.
Selain itu menjadi pedagang
adalah sesuatu profesi yang baik dipilih oleh para keturunan sultan. Para sultan Banten juga adalah para pedagang yang handal
untuk menghidupi rakyatnya.
Terjun ke dunia politik juga bisa
dipilih. Para keturunan Sultan Banten bisa
memilih partai-partai yang seirama untuk memuliakan Islam. Bahkan dianjurkan
para keturunan sultan, di masa demokrasi ini, untuk ikut serta dalam pilpres,
pilgub dan pilbup, agar jiwa-jiwa keikhlasan kembali menjadi pemimpin untuk
kesejahteraan rakyat.
Menjadi tentara atau polisi juga adalah tepat, karena jiwa herois yang menitis dari para sultan yang pada zamannya langsung memimpin pertempuran memerlukan penyaluran yang proporsional.
Menjadi tentara atau polisi juga adalah tepat, karena jiwa herois yang menitis dari para sultan yang pada zamannya langsung memimpin pertempuran memerlukan penyaluran yang proporsional.
Bertani juga bisa dipilih karena
para sultan Banten dulu orang-orang yang konsen terhadap peningkatan pertanian.
Singkatnya hendaknya para keturunan sultan Banten memilih profesi yang bermartabat dan banyak manfaat untuk orang lain, terutama yang bisa juga di dalamnya berkiprah untuk ketinggian agama Islam. dan hendaknya menghindari profesi yang berhubungan dengan barang-barang yang najis dan profesi yang telah diatur dalam ilmu fiqih akan mengurangi mukafa'ah, seperti yang berkaitan dengan sampah, yang berbungan dengan darah, barang-barang bekas, calo, dsb.
Singkatnya hendaknya para keturunan sultan Banten memilih profesi yang bermartabat dan banyak manfaat untuk orang lain, terutama yang bisa juga di dalamnya berkiprah untuk ketinggian agama Islam. dan hendaknya menghindari profesi yang berhubungan dengan barang-barang yang najis dan profesi yang telah diatur dalam ilmu fiqih akan mengurangi mukafa'ah, seperti yang berkaitan dengan sampah, yang berbungan dengan darah, barang-barang bekas, calo, dsb.
PENUTUP
Manusia di mata Allah bukan
dilihat dari tubuh mereka, bukan dilihat dari bentuk mereka, tetapi dilihat
dari hati mereka. Manusia yang paling mulia di mata Allah bukanlah dilihat dari
keturunan siapa dia, tapi dilihat dari ketakwaannya. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.
Maka tidak pantas kita membanggakan diri sebagai keturunan orang-orang yang
solih, sementara tingkah laku kita jauh panggang dari api, jauh melenceng dari
jalan yang dulu mereka pilih. Semoga, ya Allah, Engkau jaga diri Kami dan
keturunan Kami dari perbuatan maksiat, berjudi, berzina, meminum minuman keras,
berlaku dzolim kepada manusia. Ya Allah jadikanlah Kami dan keturunan Kami
orang yang senantiasa mencaintai agama Islam, seperti Kakek-Kakek Kami
mencintainya, menyebarkannya dan membelanya. Sehingga Kami tidak akan malu
berjumpa dengan kakek-kakek Kami yaitu orang-orang yang mencintaiMu, nabiMu dan
IslamMu, melebihi kecintaan mereka terhadap diri mereka sendiri. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar