Selasa, 04 Oktober 2016

RADEN LENYEP WANGSAKARA

TALI CINTA ARIA TANGERANG DAN SULTHAN BANTEN

Oleh: kg imad

Sejarah adalah dialog tiada henti antara masalalu dan masa kini. Ia adalah kaca spion kehidupan yg sesekali harus di lihat untuk menjadi pengukur langkah menuju masa depan.

Tangerang adalah kota yg tidak terpisahkan dgn sejarah kesulthanan banten, baik secara geografis maupun geneologis.

Nama tangerang pertama kali ditulis di papan jati setinggi lima depa berjarak empatpuluh tombak di sebelah barat sungai cisadane pada hari sabtu tanggal 2 safar 1066 hijriah bertepatan dgn 4 desember 1655 masehi.

Papan jati itu sebagai tanda bahwa bahwa wilayah itu merupakan wilayah kekuasaan kesulthanan banten yg didaulatkan kepada bangsawan parahiyang yg bernama raden lenyep atau pangeran aria wangsakara atau ki imam haji wangsareja.

Raden lenyep di jenengkan menjadi penguasa wilayah tangeran oleh sultan agung tirtayasa dan prasastinya dibawa oleh pangeran gusti sugiri dengan memberikan gelar kepada raden lenyep dgn gelar Aria Tangerang.

Raden lenyep adalah putra pangeran arya wiraraja yg petilasannya di pulocangkir kronjo tangerang. Pangeran arya wiraraja dikenal pula dgn nama pangeran leumah beurem karna makamnya berada di leumah beureum daerah sumedang. Dikenal juga dgn nama pangeran jagalautan.

Pangeran arya wiraraja adalah putra prabu geusan ulun sumedang dan ratu harisbaya.

Raden lenyep walaupun berasal dari sumedang tapi ia memiliki kekerabatan dgn sultan banten.

Ibu raden lenyep adalah raden ayu cipta binti raden kidang palakaran bin prabu pucuk umun banten yg juga leluhur para sultan banten dari ibunda kangjeng sultan maulana hasanudin yg bernama raden ayu kawung anten.

Selain melalui ibundanya, kekerabatan raden lenyep dan sultan banten terjalin melalui ayahnya, pangeran wiraraja bin prabu geusan ulun bin pangeran santri bin pangeran pamelakaran bin pangeran panjunan bin syekh datuk kahfi cirebon. Syekh datuk kahfi adalah saudara dari syarif abdullah ayah sunan gunung jati.

Tali cinta raden lenyep dan sultan banten juga diperkuat dgn isteri-isterinya.

Dua dari tiga isteri raden lenyep adalah bangsawan banten yaitu ratu maimunah binti tubagus idham yg menetap di kresek dan ratu zakiyah bt nyai ratu salamah bt sultan abul mafakhir. Isteri yang lain adalah nyai mas nurmala bt aria singa perbangsa bupati karawang.

Dari ratu maimunah mempunyai satu anak yaitu pangeran wiranegara yg mempunyai gelar syekh ciliwulung. Sedang dari ratu zakiyah mempunyai anak empat putri yaitu: raden ayu ratna, raden ayu wira sukaesih, raden ayu sukaedah dan raden ayu karasupadmi. Adapun dari nyai mas nurmala mempunyai anak dua putra yaitu pangeran yudanegara dan pangeran raksanagara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar